Buah Buahan Hasil Pertanian
23.00Apa Itu Bahan Hasil Pertanian (BHP)
Hasil pertanian khususnya pangan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Secara umum hasil pertanian tersebut di kelompokkan ke dalam kelompok besar yang didasarkan atas kesamaan sifat dan kegunaan seperti kelompok bahan nabati dan kelompok bahan hewani. Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan misalnya padi, jagung, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, sedangkan bahan hewani diperoleh dari hewan, bagianbagian dari hewan atau yang diproduksi oleh hewan tersebut, misalnya: daging, susu, telur dan ikan.
Berdasarkan tempat hidupannya, komoditas-komoditas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu darat dan perairan. Sebagian besar komoditas hidup di daratan. Beberapa komoditas yang hidup diperairan cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai komoditas pangan seperti berbagai jenis ikan dan rumput laut. Pada dasarnya masih banyak komoditas hasil perairan lainnya yang dapat dieksplorasi untuk dimanfaatkan dalam bidang pangan seperti algae, terumbu karang dan sebagainya.
Berbagai jenis bahan hasil pertanian pangan mempunyai karakteristik yang beragam. Karakteristik-karakteristik tersebut seperti sifat fisis, morfologis, fisiologis, dan berbagai senyawaan penting yang terkandung didalamnya dan sifat-sifat alami lainnya sangat penting dipahami untuk digunakan sebagai pedoman atau pertimbangan pada proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Dengan mengetahui karakteristik bahan pangan diharapkan proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut lebih tepat dan sesuai agar senyawa penting pada bahan tetap terjaga.
Indonesia merupakan negara tropis dengan bermacam- macam jenis buah-buahan seperti mangga, nanas, pisang, durian, salak dan sebagainya. Buah-buahan sangat penting sebagai sumber vitamin dan serat kasar. Vitamin sangat penting bagi kesehatan tubuh, demikian juga dengan serat kasar yang sangat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.
1. Pengertian Buah-buahan.
Pengertian buah secara umum adalah bagian dari tanaman yang merupakan tempat biji. Buah juga dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang merupakan hasil perkawinan putik dengan benangsari. Dalam konsumsi sehari-hari, buah sering diartikan sebagai ”pencuci mulut” (dessert),
2. Jenis-Jenis Buah
Jenis buah-buahan yang dapat kita jumpai di negeri kita meliputi blimbing, rambutan, duku, durian, pisang, papaya, nangka, semangka, jeruk, manggis, mangga, sirsak, cempedak, nanas, jambu, sawo, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya.
Jika kita perhatikan jenis buah-buahan, meskipun dari satu jenis buah misalnya mangga, terdapat varietas jenis-jenis mangga yang masing-masing mempunyai karakteristik khas misalnya mangga harum manis, indramayu, manalagi dan sebagainya.
Karakteristik atau sifat khas dari masing-masing mangga tersebut berbeda. Mangga harum manis misalnya, penampakan luar atau bentuk buah secara umum lonjong dengan ukuran sedang sampai besar, warna kulit buah hijau dan pada bagian pangkalnya sedikit kekuningan. Jika sudah masak mempunyai aroma yang harum (wangi), rasanya sangat manis, daging buahnya berwarna oranye. untuk dijadikan manisan mangga dan sari buah mangga, dibutuhkan karakteristik buah mangga yang berbeda. Manisan mangga membutuhkan mangga mentah sampai mengkal. Buah mangga yang sudah masak tidak cocok untuk jenis pengolahan ini. Sebaliknya untuk sari buah dibutuhkan mangga dengan kematangan penuh sehingga menghasilkan aroma dan cita rasa yang optimal.
Buah dengan segala jenis tersebut menambah nilai kekayaan indonesia. Kekayaan akan jenis-jenis buah sudah sepatutnya kita syukuri, dan menjadi kewajiban kita bersama untuk memelihara dan menjaga kelestarian-nya.
Berdasarkan iklim tempat tumbuhnya, buah-buahan dapat digolongkan dalam dua golongan:
a. Buah-buahan iklim panas atau tropis
b. Buah-buahan iklim sedang atau sub-tropis
Buah-buahan iklim panas atau tropis yaitu buah-buahan yang tumbuh di daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 25 Celcius atau lebih, sedangkan buahbuahan iklim sub-tropis adalah buah-buahan yang tumbuh didaerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22 Celcius.
Buah-buahan yang tumbuh didaerah panas atau tropis contohnya nenas, pisang, pepaya, adpokat, mangga, rambutan, duren dan sebagainya, sedangkan yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub-tropis contohnya : anggur, apel, jeruk, arbei dan sebagainya.
3. Komposisi Buah-buahan.
Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi dalam menu makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buah-buahan juga mengandung komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air.
Secara umum kandungan protein dan lemak pada buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-buah tertentu misalnya adpokat yang mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan kandungan airnya cukup tinggi sehingga komponen air ini yang terutamamemberikan efek segar pada saat dikonsumsi.
Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buahbuahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi penyimpanan.
4. Fisiologi Buah.
Fisiologi buah-buahan sangat penting diketahui untuk tujuan penanganan dan pengolahan. Fisiologi buah-buahan berkaitan dengan aspekaspek: proses pertumbuhan dan respirasi seperti pematangan, kelayuan (senescene), klimaterik, dan peran etilen pada proses pematangan buah.
Tahap-tahap proses pertumbuhan buah pada umumnya meliputi pembelahan sel, pendewasaan sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan (senescene) dan pembusukan (deterioration).
5. Proses pembelahan sel
Perbedaan buah yang tua (mature) dan yang matang (ripe) adalah buah yang tua keadaan sel-sel buah telah dewasa,sedang buah yang matang warna, cita rasa, dan kekerasanya telah berkembang sampai tingkat maksimum. Buah yang tua (mature) biasa disebut dengan ranum.
6. Respirasi
Respirasi merupakan proses utama dan penting yang terjadi pada hampir semua makluk hidup, seperti halnya buah. Proses respirasi pada buah sangat bermafaat untuk melangsungkan proses kehidupannya. Proses respirasi ini tidak hanya terjadi pada waktu buah masih berada di pohon, akan tetapi setelah dipanen buah-buahan juga masih melangsungkan proses respirasi.
Respirasi adalah proses biologis. Dalam proses ini oksigen diserap untuk digunakan pada proses pembakaran yang menghasilkan energi dan diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran dalam bentuk CO2 dan H2O.
7. Klimaterik dan Nonklimaterik
Klimaterik dapat diartikan sebagai keadaan buah yang stimulasi menuju kematangannya terjadi secara ”auto” (auto stimulation). Proses tersebut juga disertai dengan adanya peningkatan proses respirasi. Klimaterik juga merupakan suatu periode mendadak yang unik bagi buah-buahan tertentu. Selama proses ini terjadi serangkaian perubahan biologis yang diawali dengan pembentukan etilen, yaitu suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang pada suhu ruang berbentuk gas.
Buah-buahan yang tergolong ke dalam buah-buah Klimaterik adalah :pisang, mangga, pepaya, adpokat, tomat, sawo, apel dan sebagainya. Sebaliknya buah-buahan yang tidak mempunyai pola seperti buah klimaterik diklasifikasikan sebagai buah Nonklimaterik. Contoh buah-buahan yang tergolong ke dalam kelompok buah nonklimaterik ialah semangka, jeruk, nenas, anggur, ketimun dan sebagainya.
Gambar pisang, termasuk Klimaterik Gamabar semangka, termasuk Nonklimaterik
8. Pematangan
Proses pematangan buah sangat menarik untuk dipelajari. Perubahan yang secara umun mudah diamati adalah berubahnya warna kulit yang tadinya hijau menjadi kuning, buah yang tadinya bercita rasa asam menjadi manis, tekstur yang tadinya keras menjadi empuk (lunak), serta timbulnya aroma khas karena terbentuknya senyawa-senyawa volatil atau senyawa-senyawa yang mudah menguap.
Proses pematangan diartikan sebagai suatu fase akhir dari proses penguraian substrat dan merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh bahan untuk mensintesis enzim-enzim yang spesifik yang di antaranya digunakan dalam proses kelayuan.
9. Kelayuan (senescence)
Secara alami, setelah buah mengalami pematangan segera akan menuju ke proses berikutnya yaitu kelayuan. Akan tetapi seringkali proses kelayuan ini tanpa diawali dengan proses pematangan, kejadian ini terjadi pada buah-buahan yang mengalami kerusakan,misalnya terjadinya memar, luka dan sebagainya. Terjadinya kelayuan pada buah ini mudah diamati yaitu ditandai dengan kulit buah menjadi berkerut sebagai akibat berkurangnya kadar air di dalam buah.
Sekian tentang Artikel Buah-Buahan Hasil Pertanian, cukup segitu topik yang saya bisa terangkan. Semoga bisa bermanfaat untuk agan-agan. mohon maaf penulis bila ada kesalahan kata. Kembali lagi iya!!!
Sekian dan Terimakasih =)
0 komentar